Sebuah perenungan saya yang harapannya mampu membawa kesadaran baru. Kemajuan teknologi yang ditasbihkan sebagai penanda zaman beralih fungsi ketika kecanggihan alat telekomunikasi mulai menggeser interaksi sosial secara langsung dengan orang orang yang kecanduan smartphone, khususnya selfie. Saya mengadopsi karya Delacroix untuk menghadirkan kembali dalam fragmen satir gadis yatim piatu di pemakaman yang membungkus rasa kesedihan, kesendirian dengan selfie. Ambang batas antara duka dan suka itu sendiri menjadi semakin absurd.