Kuncir Sathya Viku

Kuncir Sathya Viku lahir pada 1990 di Tabanan (Bali). Belajar di Jurusan Desain dan Komunikasi, Institut Seni Indonesia (ISI), Denpasar (Bali).


Karya Kuncir terinspirasi oleh rerajahan, teks-visual magis yang di Bali dipandang sebagai integrasi antara seni dan religi. Ia memadukan yang magis ini dengan visi surealnya sendiri tentang kehidupan dan tradisi penyembuhan. Di Bali, tak jarang seorang pelukis tradisi juga merangkap sebagai balian, tabib atau dukun penyembuh (folk-healer). Orang Bali percaya keberadaan dunia pararel antara kekuatan baik dan jahat, setan dan dewa-dewa yang dapat diperantarai oleh balian. Dalam kepercayaan seorang balian, tiap orang niscaya mengalami suka (happiness), duka (suffering), lara (sickness) dan pati (death). Orang mesti mengalami semuanya agar dapat bersikap rendah hati dan berada dalam keseimbangan dunia. Penyakit dapat disebabkan oleh dewa-dewa, manusia, roh orang mati, setan, leluhur dan sebagainya.


Kuncir memasukkan unsur-unsur rerajahan ke dalam karyanya untuk memberi makna dan konteks baru atas simbol-simbol magis tersebut, khususnya praktik-praktik penyembuhan (healing). Praktik penyembuhan penyakit secara tradisional tanpa perlu pengakuan ilmiah dan sertifikasi pengobatan modern bisa kita temui di banyak wilayah di Indonesia. Kuncir melestarikan tradisi budaya Bali sekaligus mendobrak batas-batas ekspresi seni yang formal, melahirkan kreatifitas dan motif gambar yang menawan antara alam fisik dan spiritual. Keseimbangan artistik pada karya Kuncir adalah upayanya menjembatani bentuk seni masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan kontemporer.